Israel (Bani Israel)
Para Pembangkang Kebenaran
Siapakah
Menurut studi sejarah yang didasarkan penggalian arkeologi dan lembaran-lembaran kitab suci, awal bangsa Yahudi erat hubungannya dengan kisah nabi Ibrahim AS yang ditengarai terjadi kurang lebih 3800 tahun yang lalu atau 1800 tahun SM.
Tafsir Al-Qur'an menunjukkan bahwa Nabi Ibrahim (Abraham) AS, diperkirakan tinggal di daerah Palestina yang dikenal saat ini sebagai Al-Khalil (Hebron), tinggal di sana bersama Nabi Luth (Lot) (QS, 21:69-71). Putra nabi Ibrahim adalah nabi Ismail dan nabi Ishak kemudian putra nabi Ishak adalah nabi Jakub. 12 putra nabi Yakub ini yang kemudian dikenal sebagai 12 suku
Putra bungsu nabi
Karena kekejaman Firaun yang tak terkira terhadap bani
Setelah Musa AS, bangsa
Ini adalah sebuah masa gemilang bagi kerajaan
Setelah kematin Sulaiman, kerajaan yahudi terbelah di utara
63 SM Juda dan
Awal terbentuknya Israel
Setelah itu kehidupan orang Yahudi hanya ada dalam pelarian dan pengejaran, baru di kekalifahan Usman, orang Yahudi dapat merasakan kehidupan yang damai dengan membayar pajak perlindungan. Akhir abad ke 19, ditunjang oleh Jewish Colonization Assocation Baron Hirsch, Yahudi dari Eropa Timur berreimigrasi ke Argentina dan membentuk Kolonialisme pertanian, untuk kembali ke Palestina. Ini dimulai tahun 1881.
1896 Theodor Herzl kelahiran
1914 Di Palestina hidup 1200 orang Yahudi. Setelah kekalahan kekalifahan Usman di perang dunia ke-1, Palestina menjadi bola permainan para penguasa. Para Zionis ada di sisi Inggris dan Amerika.
1917 Tanggal 2 November mentri luar negri Inggris Lord Balfour menandatangani Deklarasi Balfour untuk membangun negara yahudi. Sebulan kemudian masuklah tentara Inggris ke Yerusalem.
1920 Gabungan Negara-negara menyerahkan mandat Palestina ke Inggris. Akibatnya datanglah 75.000 lagi orang Yahudi ke Palestina. Negara-negara Arab tidak menyetujui didirikannya negar Yahudi di Palestina.
1922 Transjordania dipisahkan dari daerah mandat. Sebagai perwakilan orang Yahudi dibuatlah Jewish Agency. Di tahun ini hidup kurang lebih 80.000 orang Yahudi di Palestina
1933 Di Jerman dimulailah pengejaran secara sistematis orang Yahudi.
1936 Masyarakat Arab menentang politik masuknya orang Yahudi ke Palestina, tapi orang Yahudi dibantu oleh tentara Inggris.
1937 Sesudah pemerintah Mandat membatasi imigrasi dan pembelian tanah oleh orang Yahudi, timbullah ketegangan yang dilakukan oleh organisasi bawah tanah Yahudi terhadap orang Inggris.
1939 Pendidikan sebuah brigade Yahudi untuk memasukkan orang Yahudi ke Palestina
1945 Komisi Inggris Amerika menganjurkan penerimaan 100.000 orang Yahudi di Palestina, tapi kemudian ditolak oleh Inggris sehingga menyebabkan kerusuhan di antara Yahudi - Palestina.
1947 UNO menganjurkan pemisahan Palestina dan pembentukan negara Yahudi dan Arab. Perang antara Yahudi dan Arab menghindarkan dilanjutkannya rencana itu.
1948 Inggris mengakhiri Mandatnya atas Palestina dan tanggal 14 Mei meninggalkan Palestina. Tentara Yahudi memasuki Palestina dan mengusir orang Palestina yang didukung oleh negara-negara Arab. Di hari yang sama Ben Gurion menyerukan kemerdekaan Israel di kota yang dibentuk mereka, Tel Aviv, sehingga kemudian menyebabkan perang hari pertama Timur Tengah.
1949 Setelah perang, Israel diakui sebagai negara oleh UNO. Karena itu hiduplah ratusan ribu orang Palestina di pengasingan terutama di Gaza. Pemerintah Israel mengumumkan Yerusalem sebagai ibukota. Di Palestina ada sekitar 650.000 orang Yahudi.
Perang Gaza
Desember 2008
Berikut kronologi Perang
14 Desember 2008: Pemimpin Hamas Khaled Meshaal mengatakan kelompoknya tidak akan memperbarui gencatan senjata enam bulan dengan
18 Desember 2008: Hamas mengumumkan berakhirnya gencatan senjata yang sebenarnya akan berakhir sehari mendatang, ditandai dengan meningkatnya pertempuran lintas batas.
24 Desember 2008:
27 Desember 2008:
28 Desember 2008: Serangan udara
29 Desember 2008:
Saat yang sama para pejuang Palestina menembakkan roket-roketnya makin dalam ke wilayah utara
31 Desember 2008: Dewan Keamanan PBB menggelar sidang darurat dimana usul gencatan senjata Arab diabaikan tanpa pemungutan suara.
1 Januari 2009:
2 Januari 2009:
3 Januari 2009:
4 Januari 2009:
5 Januari 2009: Presiden Prancis Nicolas Sarkozy, dalam rangka misi damai, dan Presiden AS George W. Bush, mengimbau gencatan senjata.
6 Januari 2009: Israel menembak sebuah sekolah PBB dengan menewaskan 42 warga Palestina di kamp pengungsian Jabalya dimana warga sipil Palestina berlindung, tentara Israel berkilah tembakannya sebagai balasan atas tembakan mortir dari sekolah itu yang diarahkan ke mereka.
Mesir, didukung Prancis dan negara-negara kuat Eropa lainnya, mengajukan gencatan senjata darurat dan pembicaraan dengan mengakomodasi tuntutan-tuntutan
Sekitar 30 rudal menghantam
7 Januari 2009: Kekerasan berhenti setelah gencatan senjata tiga jam di Gaza.
Duapuluh warga Palestina terbunuh. Sedikitnya 15 roket Hamas menghantam wilayah selatan
8 Januari 2009: Roket-roket ditembakkan dari
Jumlah warga Palestina tewas bertambah menjadi 666, demikian para pejabat kesehatan. PBB mengatakan kebanyakan korban adalah warga sipil.
Sebelas orang
Sarkozy mengungkapkan dia dan Kanselir Jerman Angela Merkel bersiap mengambil prakarsa bersama untuk membantu mempromosikan perdamaian.
0 komentar:
Posting Komentar