Minggu, 11 Januari 2009

Konflik Gaza

Israel (Bani Israel)

Para Pembangkang Kebenaran



Siapakah Israel Ini??


Menurut studi sejarah yang didasarkan penggalian arkeologi dan lembaran-lembaran kitab suci, awal bangsa Yahudi erat hubungannya dengan kisah nabi Ibrahim AS yang ditengarai terjadi kurang lebih 3800 tahun yang lalu atau 1800 tahun SM.

Tafsir Al-Qur'an menunjukkan bahwa Nabi Ibrahim (Abraham) AS, diperkirakan tinggal di daerah Palestina yang dikenal saat ini sebagai Al-Khalil (Hebron), tinggal di sana bersama Nabi Luth (Lot) (QS, 21:69-71). Putra nabi Ibrahim adalah nabi Ismail dan nabi Ishak kemudian putra nabi Ishak adalah nabi Jakub. 12 putra nabi Yakub ini yang kemudian dikenal sebagai 12 suku
Israel.

Putra bungsu nabi
Yakub AS adalah nabi Yusuf AS, yang dikenal dari sejarah, setelah ditinggalkan di padang pasir oleh kakak-kakaknya, berhasil menjadi kepala bendahara di Mesir. Karena itu ayahnya, nabi Yakub, serta kakak-kakaknya menyusul nabi Yusuf AS ke Mesir dan hidup damai di sana sampai suatu hari Firaun yang berkuasa memperbudak keturunan mereka yang dikenal dengan bani Israel.

Karena kekejaman Firaun yang tak terkira terhadap bani
Israel, Allah SWT telah mengirim nabi Musa (Moses) AS masa itu, dan memerintahkannya untuk membawa bani Israel keluar dari Mesir. Musa AS dan kaumnya meninggalkan Mesir, dengan pertolongan mukjizat Allah, sekitar tahun 1250 SM. Mereka tinggal di Semenanjung Sinai dan timur Kanaan. Dalam Al-Qur'an, Musa memerintahkan Bani Israel untuk memasuki Kanaan, (Qur'an, 5:21).

Setelah Musa AS, bangsa
Israel tetap berdiam di Kanaan (Palestina). Menurut ahli sejarah, Daud (David) menjadi raja Israel dan membangun sebuah kerajaan berpengaruh. Selama pemerintahan putranya Sulaiman (Solomon), batas-batas Israel diperluas dari Sungai Nil di Selatan hingga sungai Eufrat di negara Siria sekarang di utara.

Ini adalah sebuah masa gemilang bagi kerajaan
Israel dalam banyak bidang, terutama arsitektur. Di Yerusalem, Sulaiman membangun sebuah istana dan biara yang luar biasa. Setelah wafatnya, Allah mengutus banyak lagi nabi kepada Bani Israel meskipun dalam banyak hal mereka tidak mendengarkan mereka dan mengkhianati Allah.

Setelah kematin Sulaiman, kerajaan yahudi terbelah di utara Israel dengan ibukota Samarria dan Di Selatan Juda dengan ibukota Yerrusalem. Dengan berlalunya waktu Suku yahudi jatuh di bawah Assyurriea dan Babilon atau pergi ke Mesir sebagai pelarian. Ketika raja Perrsia Kyros 539 SM mengizinkan orang Yahudi kembali dari pelarian mereka, banyak orang Yahudi yang tidak kembali, di sinilah mulainya Diaspora.

63 SM Juda dan Israel jatuh ke tangan orang Romawi dan tahun 70 berhasil menghancurkan pemberontakan Yerusalem dan menghancurkan biara dan Juda.


Awal terbentuknya Israel


Setelah itu kehidupan orang Yahudi hanya ada dalam pelarian dan pengejaran, baru di kekalifahan Usman, orang Yahudi dapat merasakan kehidupan yang damai dengan membayar pajak perlindungan. Akhir abad ke 19, ditunjang oleh Jewish Colonization Assocation Baron Hirsch, Yahudi dari Eropa Timur berreimigrasi ke Argentina dan membentuk Kolonialisme pertanian, untuk kembali ke Palestina. Ini dimulai tahun 1881.


1896 Theodor Herzl kelahiran Budapest membuat Negara Yahudi. Tujuannya untuk membuat negara untuk orang Yahudi di Palestina, didukung oleh uang hasil sumbangan dari seluruh orang Yahudi di dunia. Herzl ini juga dikenal pendiri zionisme, yang juga tidak disetujui oleh orang Yahudinya sendiri.

1914 Di Palestina hidup 1200 orang Yahudi. Setelah kekalahan kekalifahan Usman di perang dunia ke-1, Palestina menjadi bola permainan para penguasa. Para Zionis ada di sisi Inggris dan Amerika.

1917 Tanggal 2 November mentri luar negri Inggris Lord Balfour menandatangani Deklarasi Balfour untuk membangun negara yahudi. Sebulan kemudian masuklah tentara Inggris ke Yerusalem.

1920 Gabungan Negara-negara menyerahkan mandat Palestina ke Inggris. Akibatnya datanglah 75.000 lagi orang Yahudi ke Palestina. Negara-negara Arab tidak menyetujui didirikannya negar Yahudi di Palestina.

1922 Transjordania dipisahkan dari daerah mandat. Sebagai perwakilan orang Yahudi dibuatlah Jewish Agency. Di tahun ini hidup kurang lebih 80.000 orang Yahudi di Palestina

1933 Di Jerman dimulailah pengejaran secara sistematis orang Yahudi.

1936 Masyarakat Arab menentang politik masuknya orang Yahudi ke Palestina, tapi orang Yahudi dibantu oleh tentara Inggris.

1937 Sesudah pemerintah Mandat membatasi imigrasi dan pembelian tanah oleh orang Yahudi, timbullah ketegangan yang dilakukan oleh organisasi bawah tanah Yahudi terhadap orang Inggris.

1939 Pendidikan sebuah brigade Yahudi untuk memasukkan orang Yahudi ke Palestina

1945 Komisi Inggris Amerika menganjurkan penerimaan 100.000 orang Yahudi di Palestina, tapi kemudian ditolak oleh Inggris sehingga menyebabkan kerusuhan di antara Yahudi - Palestina.

1947 UNO menganjurkan pemisahan Palestina dan pembentukan negara Yahudi dan Arab. Perang antara Yahudi dan Arab menghindarkan dilanjutkannya rencana itu.

1948 Inggris mengakhiri Mandatnya atas Palestina dan tanggal 14 Mei meninggalkan Palestina. Tentara Yahudi memasuki Palestina dan mengusir orang Palestina yang didukung oleh negara-negara Arab. Di hari yang sama Ben Gurion menyerukan kemerdekaan Israel di kota yang dibentuk mereka, Tel Aviv, sehingga kemudian menyebabkan perang hari pertama Timur Tengah.

1949 Setelah perang, Israel diakui sebagai negara oleh UNO. Karena itu hiduplah ratusan ribu orang Palestina di pengasingan terutama di Gaza. Pemerintah Israel mengumumkan Yerusalem sebagai ibukota. Di Palestina ada sekitar 650.000 orang Yahudi.


Perang Gaza

Desember 2008

Berikut kronologi Perang Gaza sejak gencatan senjata Hamas - Israel di Jalur Gaza berakhir bulan lalu.

14 Desember 2008: Pemimpin Hamas Khaled Meshaal mengatakan kelompoknya tidak akan memperbarui gencatan senjata enam bulan dengan
Israel.

18 Desember 2008: Hamas mengumumkan berakhirnya gencatan senjata yang sebenarnya akan berakhir sehari mendatang, ditandai dengan meningkatnya pertempuran lintas batas.

24 Desember 2008:
Para pejuang Palestina di Gaza menembakkan roket ke Israel.

27 Desember 2008:
Israel melancarkan serangan udara ke Gaza untuk menjawab serangan roket dan mortir Hamas, menewaskan setidaknya 229 warga Palestina.

28 Desember 2008: Serangan udara
Israel mengenai Universitas Islam dan membidik terowongan penyelundupan Jalur Gaza yang menghubungkan Gaza ke dunia luar.

29 Desember 2008:
Israel membom Kementerian Dalam Negeri Palestina yang dikuasai Hamas dan mengumumkan wilayah-wilayah seputar Jalur Gaza sebagai zona militer tertutup.

Saat yang sama para pejuang Palestina menembakkan roket-roketnya makin dalam ke wilayah utara
Israel.

31 Desember 2008: Dewan Keamanan PBB menggelar sidang darurat dimana usul gencatan senjata Arab diabaikan tanpa pemungutan suara.

1 Januari 2009:
Israel membunuh Nizar Rayyan, pemimpin garis keras Hamas, lewat serangan udara ke sebuah rumah di Jalur Gaza.

2 Januari 2009:
Para pejabat Palestina mengatakan Mesir mulai mengadakan pembicaraan-pembicaraan lebih luas dengan Hamas untuk menghentikan pertumpahan darah.

3 Januari 2009:
Israel melancarkan ofensif darat ke Jalur Gaza dengan mengirim tank-tank dan infantri untuk berperang dengan Hamas.

4 Januari 2009:
Israel memotong Jalur Gaza dari sepanjang pagar pembatas sampai Laut Tengah. Tentara dan artileri berat Israel mengepung Kota Gaza.

Israel menolak kemungkinan gencatan senjata dalam fase ofensif ini.

5 Januari 2009: Presiden Prancis Nicolas Sarkozy, dalam rangka misi damai, dan Presiden AS George W. Bush, mengimbau gencatan senjata.

6 Januari 2009: Israel menembak sebuah sekolah PBB dengan menewaskan 42 warga Palestina di kamp pengungsian Jabalya dimana warga sipil Palestina berlindung, tentara Israel berkilah tembakannya sebagai balasan atas tembakan mortir dari sekolah itu yang diarahkan ke mereka.

Mesir, didukung Prancis dan negara-negara kuat Eropa lainnya, mengajukan gencatan senjata darurat dan pembicaraan dengan mengakomodasi tuntutan-tuntutan
Israel.
Sekitar 30 rudal menghantam
Israel.

7 Januari 2009: Kekerasan berhenti setelah gencatan senjata tiga jam di Gaza.

Israel menyatakan mereka melihat positif pembicaraan Kairo mengenai rencana gencatan senjata menyeluruh yang diajukan Presiden Mesir Hosni Mubarak dan Presiden Sarkozy.

Duapuluh warga Palestina terbunuh. Sedikitnya 15 roket Hamas menghantam wilayah selatan
Israel namun tidak memakan korban.

Israel melanjutkan pemboman ke wilayah sepanjang perbatasan selatan Gaza dengan Mesir di mana terowongan-terowongan telah digunakan untuk menyelundupkan barang dan senjata ke Gaza.

8 Januari 2009: Roket-roket ditembakkan dari
Lebanon menghantan selatan Israel dan melukai dua orang. Sepuluh roket ditembakkan dari Gaza menghantam selatan Israel tapi tidak menimbulkan korban.

Jumlah warga Palestina tewas bertambah menjadi 666, demikian para pejabat kesehatan. PBB mengatakan kebanyakan korban adalah warga sipil.

Sebelas orang
Israel tewas sampai 13 hari terakhir, delapan diantaranya tentara.

Sarkozy mengungkapkan dia dan Kanselir Jerman Angela Merkel bersiap mengambil prakarsa bersama untuk membantu mempromosikan perdamaian.

0 komentar: